PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PROSPEK WAWASAN NUSANTARA DI ERA GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA

Disusun oleh:

Nama : VANI KURNIAWAN

NPM : 20408845

KELAS :2IC01

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bangsa yang telah merdeka mempunyai cita-cita yang dilandasi falsafah hidup bangsa dan ideologinya. Dalam pencapaian tujuan nasional, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan disegala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nusantara yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam melakukan pembangunan, secara langsung maupun tidak langsung selalu akan menghadapi tantangan, hambatan dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, keuletan, dan ketangguhan guna menghadapi era globalisasi seperti saat ini sehingga program pembangunan nasional dapat dilaksanakan guna mencapai tujuan nasional.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia negara kita, sesuai dengan sejarah perjuangan bangsa, kondisi geo-politik serta bangun negara yang terdiri atas kepulauan, Wasantara menjadi pengikat persatuan dan kesatuan. Wasantara menjadi penghubung antara paham kedaulatan negara dengan kemanusiaan, antara hak pembela kepentingan nasional dengan kewajiban untuk memajukan kesejahteraan seluruh umat manusia. Wasantara memadukan paham kesatuan kepulauan Indonesia, sumber daya alam serta sumber daya manusia dalam pengertian Tanah dan Air. Paham ini ditunjang oleh doktrin Ketahanan Nasional (Tannas), yakni segi-segi dinamis dan kualitatif dari kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan yang secara keseluruhan memperkuat daya juang bangsa di segala bidang. Termasuk dalam hal ini adalah demokratisasi politik dan ekonomi serta upaya mengatasi kesenjangan struktural, spatial dan sektoral di seluruh pelosok Tanah Air. Wawasan Nusantara di era globalisasi terhadap Aspek Sosial Budaya Sosial Budaya terdiri dari dua kata dimana pada masing-masing kata tersebut mempunyai arti bahwa, Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sedangkan Budaya yaitu Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing. Kebuadayaan nasional merupakan hasil interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar: – Religius – Kekeluargaan – Hidup seba selaras – Kerakyatan Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.

Dalam aspek budaya Kehidupan bermasyarakat terdiri atas sejumlah besar “lingkar masyarakat” yang berada di seluruh pelosok Tanah Air. Kesadaran itu berlandaskan kehidupan warga yang melekat pada lingkungan terdekat: suku, agama, adat, daerah. Kesadaran ‘berwarga masyarakat’ mencakup kehidupan bersuku, beragama, berbahasa, berdaerah dan beradat yang berbeda-beda. Pegangan hidup warga-masyarakat diwariskan oleh lingkungan sekelilingnya yang paling akrab: keluarga, puak, adat, bahasa ibu, agama. Ketaatan pada kehidupan berwarga masyarakat umumnya terbentuk atas dasar keterikatan batin yang diciptakan oleh lingkungan budaya yang terdekat. Sedangkan kesadaran bermasyarakat Indonesia mencakup pandangan hidup yang lebih luas daripada sekedar kesadaran berwarga lingkarannya yang terdekat, sekalipun setiap orang menilai penting lingkungan suku, adat, bahasa, ras dan agama darimana ia berasal. Kehidupan bermasyarakat adalah lingkar pertama dari perluasan jatidiri orang seorang dalam menuju kehidupan berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/wawasan-nusantara/pengertian-dan-hakekat-wawasan-nusantara

2. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/06/geopolitik-indonesia.html

3. Malik, Moesadin, Ir.,M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Februari 2009.